PENDAPATAN, PENJUALAN, INCOME, SALES, PENDAPATAN BERSIH, PENJUALAN BERSIH

Selamat pagi...
Pagi ini aku mau bagi bagi materi mengenai PENDAPATAN atau PENJUALAN atau bahasa lainnya ceileh bahasa lain cuy  INCOME atau SALES...

mungkin kalian bakalan nanya emang pendapatan sama penjualan sama yakk?
dan jawabanku gini gaes... kalo kalian lagi bikin laporan laba rugi yg pertama kalian masukkin apa? penjualan kan, nah kalo gk nemu tulisan penjualan kalian masukin apa? pendapatan lahh...
jadi gaesss... menurutku ini menurutku please don't judge me pendapatan tu hasilnya dan penjualan itu prosesnya, ini menurutku gaes, kalo kalian punya pendapat yg berbeda ya gak masalah banget dongs....karena menurutku yg lebih sering kepakek itu istilah pendapatannya, yahhh seperti yang kalian tau tentang persamaan akuntansi A=L+E atau A+B=L+E+P nah P disini adalah PENDAPATAN bukan penjualan....begitu gaes...




PENDAPATAN
B.1      Pengertian Pendapatan
(PSAK No. 23 Paragraf 6) “Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.

Menurut Zaki Baridwan “Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau pelunasan utang (atau kombinasi dari keduanya) selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha”.

Menurut M. Munandar ( 1981 : 16 ) “Pendapatan merupakan suatu pertambahan aset yang mengakibatkan bertambahnya Owner’s Equity, tetapi bukan karena penambahan modal dari pemiliknya, dan bukan pula merupakan pertambahan aset yang disebabkan karena bertambahnya liabilities” 

Menurut Eldon S. Hendriksen ( 2000 : 374 ) “Pendapatan (revenue” dapat mendefinisikan secara umum sebagai hasil dari suatu perusahaan. Hal itu biasanya diukur dalam satuan harga pertukaran yang berlaku. Pendapatan diakui setelah kejadian penting atau setelah proses penjualan pada dasarnya telah diselesaikan. Dalam praktek ini biasanya pendapatan diakui pada saat penjualan”
Sofyan Syafri Harahap (2001:236) mengemukakan bahwa pendapatan adalah : “Pendapatan adalah hasil penjualan barang dan jasa yang dibebankan kepada langganan/mereka yang menerima”.

Konsep Pendapatan ada 2 yaitu:
1.      Konsep Pendapatan yang memusatkan pada arus masuk (inflow) aktiva sebagai hasil dari kegiatan operasi perusahaan. Pendekatan ini menganggap pendapatan sebagai inflow of net assets.
2.      Konsep Pendapatan yang memusatkan perhatian kepada penciptaan barang dan jasa serta penyaluran konsumen atau produsen lainnya, jadi pendekatan ini menganggap pendapatan sebagai outflow of goods and services.
B.2      Sumber Pendapatan
Soemarso SR mengatakan pendapatan dalam perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai pendapatan operasi dan non operasi. Pendapatan operasi adalah pendapatan yang diperoleh dari aktivitas uama perusahaan. Sedangkan, pendapatan non operasi adalah pendapatan yang diperoleh bukan dari kegiatan utama perusahaan.

Jumlah nilai nominal aktiva dapat bertambah melalui berbagai transaksi tetapi tidak semua transaksi mencerminkan timbulnya pendapatan. Dalam penentuan laba adalah membedakan kenaikan aktiva yang menunjukkan dan mengukur pendapatan kenaikan jumlah nilai nominal aktiva dapat terjadi dari:
1.      Transaksi modal atau pendapatan yang mengakibatkan adanya tambahan dana yang ditanamkan oleh pemegang saham.
2.      Laba dari penjualan aktiva yang bukan berupa “barang dagangan” seperti aktiva tetap, surat-surat berharga, atau penjualan anak atau cabang perusahaan.
3.      Hadiah, sumbangan, atau penemuan.
4.      Revaluasi aktiva.
5.      Penjualan barang
6.      Penjualan jasa
7.      Penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalty dan dividen.
Dari kelima sumber tambahan aktiva diatas hanya butir kelima, keenam dan ketujuh yang harus diakui sebagai sumber pendapatan.
B.3      Proses Pendapatan
B.3.1           Proses pembentukan pendapatan (Earnings Process)
Proses pembentukkan pendapatan adalah suatu konsep tentang terjadinya pendapatan. Konsep ini berdasrkan pada asumsi bahwa semua kegiatan operasi yang diperlukan dalam rangka mencapai hasil, yang meliputi semua tahap kegiatan produksi, pemasaran, maupun pengumpulan piutang, memberikan kontribusi terhadap hasil akhir pendapatan berdasarkan perbandingan biaya yang terjadi sebelum perusahaan tersebut melakukan kegiatan produksi.
B.3.2           Proses realisasi pendapatan (Realization Process)
Proses realisasi pendapatan adalah proses pendapatan yang terhimpun atau terbentuk sesudah produk selesai dikerjakan dan terjual atas kontrak penjualan. Jadi, pendapatan dimulai dengan tahap terakhir kegiatan produksi, yaitu pada saat barang atau jasa dikirimkan atau diserahkan kepada pelanggan. Jika, kontrak penjualan mendahului produksi barang atau jasa maka pendapatan belum dapat dikatakan terjadi, karena belum terjadi proses penghimpunan pendapatan.
Proses realisasi pendapatan ditandai oleh dua kejadian berikut ini:
1.      Kepastian perubahan produk menjadi potensi jasa yang lain melalui proses penjualan yang sah atau semacamnya. 
2.       Pengesahan atau validasi transaksi penjualan tersebut dengan aktiva lancar.
B.4      Penilaian, Pengukuran, Pengakuan, Dan Pengungkapan Pendapatan
1.      Penilaian
Ada empat dasar dalam penilaian pendapatan antara lain sebagai berikut:
a) Biaya Historis (Historical Cost) : Aset dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas) yang dibayar sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan.
b) Biaya Kini (current cost): Aset dinilai dalam wujud kas (atau setara kas) yang seharusnya dibayar bila aset yang sama atau setara yang diperoleh sekarang.
c) Nilai realisasi atau penyelesaian (realization/settlement value) : Aset dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang sama atau setara aset yang sekarang dengan menjual aset dalam pelepasan normal (orderly disposal).
d) Nilai sekarang (present value) : Aset dinyatakan sebesar kas masuk bersih dimasa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal.
 2.      Pengukuran
Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima.
3.   Prinsip Pengakuan Pendapatan (Statement of Financial Accounting Concepts No. 5 by FASB, 1984)
Pendapatan diakui bila:
a). Sudah atau dapat direalisir (realized or realizable), dan
b). Proses untuk memperoleh pendapatan sudah selesai (earned)
4.      Pengakuan penjualan barang
Pendapatan dari penjualan barang diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:
a) Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan telah memindahkan manfaat kepemilikikan barang kepada pembeli
b)   Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual
c)    Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal
d)   Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir ke perusahaan, dan
e)  Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal
5.      Pengakuan penjualan jasa
Bila hasil transaksi dapat diestimasi dengan andal, pendapatan harus diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca. Hasil transaksi dapat diestimasi dengan andal bila seluruh kriteria berikut ini dipenuhi:
a). Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal
b). Besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh
c). Tingkat penyelesaian pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal, dan
d). Biaya yang terjadi dan biaya untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.
7.      Pengakuan Bunga, Royalti dan Dividen
a). Besar kemungkinan manfaat ekonomi dari transaksi tersebut akan diperoleh, dan
b). Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal
B.5      Kriteria Pengakuan Pendapatan
Pengakuan pendapatan yang diajukan oleh Financial Accounting Standard Board (FASB) ada dua kriteria yaitu sebagai berikut:
1. Pendapatan baru diakui jika jumlah pendapatan terealisasi atau cukup pasti akan segera terealisasi.
2. Pendapatan baru adapat diakui jika pendapatan tersebut sudah terbentuk atau terhimpun.
B.6      Metode Pencatatan Pendapatan
Di dalam laporan akuntansi dasar pencatatan pendapatan harus berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1)   Nilai ekonomis harus sudah ditambahkan perusahaan pada produknya
2)   Jumlah pendapatan harud dapat diukur
3)   Pengukuran yang dilakukan haruslah bebas
4) Biaya-biaya yang berkaitan harus dapat diestimasi dengan tingkat kecermatan yang memuaskan.
Metode dalam pencatatan pendapatan terdiri dari dua metode, yaitu sebagai berikut: metode berbasis kas (cash basis method) dan metode aberbasis akrual (accrual basis method)
1. Metode cash basis
Suatu system dimana pendapatan belum diakui sebelum pendapatan tersebut belum diterima. Metode ini banyak digunakan pada perusahaan kecil dan orang-orang yang menjual jasa, pada umumnya adalah orang-orang yang memiliki keahlian tertentu.
2. Metode accrual basis
Metode pencatatan pendapatan, dimana pendapatan itu dicatat pada saat sudah terjadi hak tanpa memperhatikan pendapatan tersebut diterima. Keuntungan metode ini adalah karena metode ini sangat teliti dalam pengukuran keuntungan (dalam laporan laba rugi) dan neraca selisih.
B.7      Metode Pengakuan Pendapatan untuk Penjualan Jasa
Ada empat metode pengakuan pendapatan untuk perusahaan yang kegiatannya sebagian besar dalam penjualan jasa dibandingkan produksi yaitu sebagai berikut: 
1. Metode kinerja khusus
Metode ini digunakan untuk penapatan jasa yang dihasilkan dengan melakukan aksi tunggal.
Sebagai contoh: seorang dokter gigi menghasilkan pendapatan atas penyelesaian penambalan gigi.
2. Metode Kinerja Profesional
Metode ini digunakan untuk mengakui pendapatan jasa yang dihasilkan oleh lebih dari satu aksi tunggal dan hanya ketika jasa melebihi satu periode akuntansi.

3. Metode Kinerja Selesai
Metode ini digunakan untuk mengakui pendapatan jasa yang dihasilkan dengan melakukan serangkaian tindakan dimana yang terakhir sangat penting dalam hubungannya dengan total transaksi jasa dimana pendapatan jasa dianggap telah dihasilkan hanya setelah tindakan terakhir terjadi. Metode ini serupa dengan metode kontrak selesai, yang digunakan untuk kontrak jangka panjang.
4. Metode Penagihan
Metode ini digunakan untuk pendapatamn jasa ketika ketidakpastian penagihan sangat tinggi atau estimasi beban yang terkait dengan pendapatan tidak dapat dipercaya sehingga persyaratan reliabilitas tidak dipenuhi. Pendapatan diakui hanya ketika kas diperoleh. Metode ini serupa dengan metode pemulihan biaya yang digunakan untuk penjualan produk.
  


Kesimpulannya...pendapatan itu adalah hasil dari kegiatan operasi maupun non operasi sebuah perusahaan, pendapatan berada dalam laporan laba rugi bukan neraca. Pendapatan sendiri memiliki saldo normal (Kredit) karena dalam persamaan akuntansi pendapatan berada di kolom sebelah kanan yang berarti jika pendapatan bertambah maka pendapatan akan di kredit sedangkan apabila pendapatan berkurang maka akan di debit.

ok..that's all
Thanks for reading :)
don't forget to like and share this link  

Komentar

Postingan Populer